Karenaitu, pemerintah berkewajiban untuk memenuhi hak setiap warga negara dalam memperoleh layanan.
Berikutbeberapa dampak positif dan dampak negatif dari perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di berbagai bidang : 1. Bidang Informasi dan Komunikasi. Dalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat dan dapat kita rasakan dampak positifnya, antara lain: Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi
1 Teknologi dapat membuat pendidikan lebih produktif dan dapat menunjang pendidikan individual. 2. Dengan teknologi dapat membuat pendidikan secara ilmiah. 3. Teknologi dapat membuat pembelajaran lebih terarah. 4. Teknologi dapat membuat hubungan antara dunia luar dengan dunia sekolah agar dapat saling terhubung.
Jakarta (Antara) - Masyarakat dinilai perlu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi seperti internet untuk memilih lembaga pendidikan yang berkualitas sehingga masyarakat ANTARA News sumbar pendidikan
contoh karya teknik potong lipat dan sambung kelas 3 sd. Jakarta ANTARA - Bulan November 2022, Indonesia memperingati Hari Guru. Hari Guru tahun ini merupakan saat yang tepat melakukan refleksi terhadap dunia pendidikan. Kemajuan teknologi digital ini menjadi tantangan berat bagi guru. Pada era sekarang, guru harus mampu memanfaatkan teknologi digital untuk mendesain pembelajaran yang kreatif. Guru yang lebih banyak berperan sebagai fasilitator harus mampu memanfaatkan teknologi digital yang ada untuk mendesain pembelajaran kreatif yang memampukan siswa aktif dan berpikir kritis. Teknologi dalam dunia pendidikan terutama melalui e-learning mempercepat kemajuan pendidikan di dunia termasuk Indonesia. E-learning memungkinkan siklus proses mengajar dan belajar Guru dengan anak didik dapat dilakukan oleh siapa pun, kapan pun, dan di mana pun. Layaknya prinsip kegiatan online lainnya, jarak dan waktu tidak lagi menjadi penghalang untuk melakukan kegiatan, termasuk dalam hal ini adalah belajar. E-Learning secara tepat. e-Learning sendiri adalah salah satu bentuk dari konsep Distance Learning, yaitu instructional delivery yang tidak mengharuskan siswa untuk hadir secara fisikpada tempat yang sama dengan pengajar Orneger,UNESCO, 2003. Bentuk e-Learning sendiri cukup luas, sebuah portal yang berisi informasi ilmu pengetahuan sudah dapat dikatakan sebagai situs e-Learning. E-Learning atau Internet enabled learning menggabungkan metode pengajaran dan teknologi sebagai sarana dalam belajar. Jo Hamilton-Jones. E-Learning adalah proses belajar secara efektif yang dihasilkan dengan cara menggabungkan penyampaian materi secara digital yang terdiri dari dukungan dan layanan dalam belajar. VaughanWaller, 2001. Definisi lain dari e-Learning adalah proses instruksi yang melibatkan penggunaan peralatan elektronik dalam menciptakan, membantu perkembangan, menyampaikan, menilai dan memudahkan suatu proses belajar mengajar di mana pelajar sebagai pusatnya serta dilakukan secara interaktif kapanpun dan di manapun. Sistem e-Learning diharapkan bukan sekadar menggantikan tetapi diharapkan pula untuk dapat menambahkan metode dan materi pengajaran konvensional seperti diskusi dalam kelas,buku, CD-ROM dan pelatihan komputer non internet. Berbagai elemen yang terdapat dalam sistem e-Learning adalah pertama soal-soal. Materi dapat disediakan dalam bentuk modul, adanya soal-soal yang disediakan dan hasil pengerjaannya dapat tersebut dapat dijadikan sebagai tolak ukur dan pelajar mendapatkann apa yangdibutuhkan. Kedua, komunitas. Para pelajar dapat mengembangkan komunitas online untuk memperoleh dukungan dan berbagi informasi yang saling menguntungkan. Ketiga pengajar online. Para pengajar selalu online untuk memberikan arahan kepada para pelajar, menjawab pertanyaan dan membantu dalam diskusi. Keempat, kesempatan bekerja sama. Adanya perangkat lunak yang dapat mengatur pertemuan online sehingga belajar dapat dilakukan secara bersamaan atau real time tanpa kendala jarak. Kelima, multimedia. Penggunaan teknologi audio dan video dalam penyampaian materi sehingga menarik minat dalam belajar. Teknologi pendidikan saat ini menjadi penting mengakselarasi penyerapan ilmuwan pengetahuan di bidang pendidikan. Ketertinggalan penerapan teknologi pendidikan bisa membawa Indonesia tertinggal dalam dalam tranformasi teknologi dan pengetahuan dengan banyak negara di dunia. Untungnya perkembangan itu telah diantisipasi Mendikbudristek Nadiem Makarim begitu dilantik jadi Menteri sebelum Pandemi Covid langsung melontarkan prioritas penggunaan teknologi digital di dunia pendidikan. Di awal jabatan Nadiem, Kemendikbudristek telah meluncurkan program Digitalisasi Sekolah yang menjangkau pelosok luar jawa seperti di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, pada tanggal 18 September 2019. Pada kesempatan ini, Mendikbud membagikan komputer tablet kepada siswa yang terdiri dari 508 siswa kelas 6, 303 siswa kelas VII, dan 331 kelas X. Komputer tablet yang dibagikan telah diisi dengan buku elektronik dan aplikasi Rumah Belajar yang dapat digunakan untuk mengakses materi dengan atau tanpa jaringan Internet. Mendistribusikan perangkat terkait dengan infrastruktur teknologi pendidikan digital seperti komputer tablet yang akan digunakan oleh masing-masing siswa, setiap sekolah juga menerima satu unit PC server, satu unit laptop, harddisk, router, LCD, dan speaker. Sekurangnya dari data Humas Kemendikbudristek 1,6 juta guru telah menggunakan Platform Merdeka Mengajar yang membuka akses pada pengembangan diri secara lebih mandiri dan sesuai kondisi. Kemudian, terbentuknya lebih dari komunitas belajar para guru, terkumpulnya lebih dari 55 ribu konten belajar mandiri. Ada lebih dari 92 ribu konten pembelajaran telah diunggah oleh guru yang bisa dijadikan referensi anak didik terhadap materi pengetahuan yang ingin dipelajarinya serta bisa menginspirasi sesama guru terkait. Tetapi sebenarnya kemajuan penerapan teknologi di lingkungan pendidikan saat ini juga disebabkan keberuntungan tak sengaja pembelajaran Jarak Jauh selama masa pandemi mempercepat transformasi teknologi informasi di dunia pendidikan. Pandemi Covid-19 telah menuntut banyak orang dan lembaga untuk melakukan banyak perubahan. Seperti satuan pendidikan yang kini mengubah teknik belajar siswa dan cara mengajar guru dari tatap muka menjadi daring online. Berdasarkan survei internal Zenius Education pada pelajar pengguna fitur Zenius Live Teaching, didapati sekitar persen pengguna merasa fitur kelas online berhasil membantu mereka untuk memahami pelajaran. Rangkaian data dan informasi kemajuan penerapan teknologi informatika di Tanah Air di atas itu tentu saja sangat menggembirakan. Itu berati dunia pendidikan Indonesia tak tertinggal dengan negara lain terutama kawasan ASEAN. Tetapi hanya mengandalkan penggunaan e-learning dalam transformasi pendidikan memiliki akan memiliki beberapa kelemahan. Berdasar temuan University of Illinois dalam Illinois Online Network 2012, terdapat beberapa kekurangan e-learning yang dapat menjadi pertimbangan dan perlu diantisipasi dalam pengembangannya. Kekurangan e-learning dibagi menjadi enam kategori utama, the technology, the facilitator, the administration and faculty, the student, the curriculum, dan the online environment. Beberapa faktor yang menjadi kelemahan dari e-learning sendiri adalah teknologi, siswa, fasilitator, dan kurikulum yang tidak siap untuk mengadopsi sistem e-learning. Untuk menutupi kelemahan e-learning maka tetap menjaga meningkatkan kualitas sistem belajar tatap muka di kelas. Karena tidak semua transformasi ilmu pengetahuan bisa ditransfer ke anak didik melalui e-learning terutama jika itu menyangkut keterampilan skill dan praktikum. Sudah tepat komitmen Mendikbduristek bahwa transformasi teknologi yang dilakukan pemerintah tetap fokus pada peningkatan kualitas pembelajaran luring offline. * M. AMINUDIN adalah Peneliti senior Institute for Strategic and Development Studies ISDS, Pengurus Pusat Alumni Unair, Staf Ahli Pusat Pengkajian MPR RI tahun 2005, Staf Ahli DPR RI tahun 2008 dan Tim Ahli DPD RI tahun 2013. COPYRIGHT © ANTARA 2022
★ SD Kelas 6 / Penilaian Harian IPS Tema 3 SD Kelas 6Kemajuan teknologi yang dapat menunjang program pendidikan, antara lain …A. banyaknya gedung sekolah di daerah-daerahB. pemerataan pendidikan di daerah sampai kota-kotaC. sekolah online lewat media laptop / handphoneD. mengurangi buta huruf lewat kejar paket APilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12Preview soal lainnya Ulangan IPA Tema 6 SD Kelas 4Kegiatan mengamankan tempat tumbuh alamiah sesuatu jenis dan jenis-jenis tersebut diberi kesempatan berkembang dan bertahan dalam keadaan lingkungan alam dan habitatnya yang asli, tanpa campur tangan manusia, merupakan pengertian dariA. Konservasi insituB. SuksesiC. Konservasi eksituD. MaserasiCara Menggunakan Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang tersedia. Materi Latihan Soal LainnyaPenjas PJOK SD Kelas 3PAI Pelajaran 7 SD Kelas 3Reproduksi Tumbuhan dan Hewan - IPA SMP Kelas 9Termokimia SMA Kelas 11Pewarisan Sifat - IPA SMP Kelas 9PPKn Bab 2 SMP Kelas 9Tema 2 Subtema 3 SD Kelas 3Aku Anak Sholeh - PAI SD Kelas 4PAS Fisika SMA Kelas 11IPA Tema 4 Subtema 1 SD Kelas 5 Tentang Soal Online adalah website yang berisi tentang latihan soal mulai dari soal SD / MI Sederajat, SMP / MTs sederajat, SMA / MA Sederajat hingga umum. Website ini hadir dalam rangka ikut berpartisipasi dalam misi mencerdaskan manusia Indonesia.
Perkembangan teknologi menyebabkan semua sektor yang ada mengalami perubahan kearah yang lebih baik dan lebih terarah, misalnya saja sektor ekonomi, sektor keamanan ataupun sektor pendidikan. Semuanya mengalami perubahan yang sangat signifikan. Baca juga Pentingnya Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar Yang Efektif Dan Efisien Bagi Siswa Disini wombastis akan membahas kemajuan teknologi yang dapat menunjang program pendidikan, tidak berbeda dengan sektor yang lain pendidikan mengalami perubahan yang sangat banyak, itu semua dikarenakan kemajuan teknologi yang menunjang pembelajaran, sehingga pendidikan mengalami kemajuan yang sangat pesat. Lalu apa saja teknologi yang dapat menunjang pendidikan selama ini ? 7 Kemajuan Teknologi Penunjang Program Pendidikan Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi pendidikan mengalami peningkatan yang sangat pesat, misalnya saja tahun 90-an dalam melakukan pembelajaran guru dan murid harus melakukan tatap muka dalam penyampaian materi edukasi Baca juga E-learning Merupakan Dampak Perkembangan Teknologi informasi yang Sangat Membantu Pembelajaran di Bidang Pendidikan Sekarang dalam pendidikan kamu bisa mendapatkan materi meskipun tidak melakukan tatap muka, selain itu guru juga dapat memberikan pembelajaran secara langsung tanpa harus pergi ke sekolah atau kampus. Inilah kemajuan teknologi yang dapat menunjang program pendidikan 1. E-Learning E-learning merupakan sistem pembelajaran yang dilakukan secara online, dapat kamu lakukan dimanapun kamu berada selama kamu mempunyai paket data dan jaringang yang menunjang. E –learning merupakan suatu dukungan era digital dalam memberikan pembelajaran yang apik. 2. Video-Assisted Learning Video-Assisted Learning merupakan suatu metode dan juga alat yang menggunakan video dalam menyampaikan pembelajaran, tentu saja cara ini memberikan kemudahan dalam menyampaikan materi pendidikan Sebab saat ini banyak anak yang lebih cepat memahami suatu edukasi menggunakan video-vidio tertentu . 3. Artificial Intelligence Artificial Intelligence merupakan suatu system kecerdasan buatan yang diciptakan untuk memecahkan permasalahan kognitif manusia melalui data-data yang telah dikumpulkan didalam system. Dengan teknologi ini pendidikan mengalami kemudahan dalam memecahkan suatu permasalahan yang sedang dihadapi. 4. Big Data Kemajuan teknologi tidak terlepas dari Big Data, Big data merupakan suatu himpunan data yang sangat besar yang ada didalam suatu system, Dalam dunia pendidikan Big Data digunakan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang digunakan murid, seperti nilai , kelebihan dan kelemahan murid ataupun ketrampilan masing-masing murid Oleh sebab itu Big Data sangat mempengaruhi kemajuan dalam sektor pendidikan 5. Podcast Edukasi Saat ini banyak sekali podcast yang dilakukan diberbagai media online. Konten nya juga sangat beragam, kamu dapat memilih berbagai konten edukasi untuk melakukan pembelajaran agar lebih cepat menangkap materi dalam pendidikan Podcast terbukti menunjang kemajuan pendidikan terbukti banyaknya pengguna aplikasi yang menyaksikan podcast tersebut 6. STEAM STEAM adalah kepanjangan dari Science, Technology, Engineering serta Arts dan juga Mathematics. Pembelajaran Steam adalah melakukan pendekatan secara terpadu yang mendorong siswa untuk berfikir lebih luas tentang masalah yang ada didunia ini. Steam dianggap mampu untuk dapat menjawab tantangan di masa depan. 7. Perpustakaan Online Sudah sejak dulu perpustakan menjadi gudang ilmu yang dapat kamu akses untuk menemukan solusi dari sebuah masalah, namun sekarang dalam perkembangan zaman kamu bisa mengakses perpustakaan secara online Dengan teknologi tersebut diharapkan pendidikan semakin maju dan semakin mudah diakses oleh semua orang Itulah 7 Kemajuan Teknologi yang Dapat Menunjang Program Pendidikan, semoga dapat menambah wawasan bagi sahabat wombastis semua Post navigation This div height required for enabling the sticky sidebar
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Perkembangan teknologi di era globalisasi kini terus berkembang dan sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia, begitu pula di bidang pendidikan. Dengan berkembangnya teknologi, berkembang pula pendidikan. Pendidikan semakin maju berkat teknologi yang juga terus bergerak maju. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari mudahnya mengakses sarana informasi dan berubahnya kertas dan pulpen menjadi alat elektronik seperti, laptop, komputer, dan telepon ini teknologi yang banyak digunakan dalam dunia pendidikan adalah teknologi informasi atau disingkat IT. Informasi sangat mudah untuk didapatkan. Hanya dengan memiliki alat elektronik seperti, laptop, komputer, atau telepon pintar dan akses internet, semua informasi dapat kita temukan dengan mudah. Melalui sumber informasi yang melimpah tersebut, para pelajar dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar dan Indonesia, penggunaan teknologi dalam sistem pendidikan masih jauh tertinggal dari negara maju lain yang sudah menerapkan Information Technology atau IT dalam sistem pendidikan mereka, contohnya adalah Amerika Serikat. Pentingnya IT dalam bidang pendidikan dapat dilihat dari aspek geografis Indonesia. Indonesia yang merupakan negara kepulauan dapat mengandalkan IT sebagai fasilitator utama untuk meratakan pendidikan di seluruh Nusantara dengan mengandalkan pembelajaran jarak jauh. Dengan begitu tidak perlu khawatir dengan daerah-daerah yang jauh dan sulit penggapaiannya. Perkembangan teknologi juga mempengaruhi strategi pendidikan dari yang sebelumnya konvensional menjadi lebih terbuka. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya Universitas Terbuka UT yang menerapkan sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh. Contoh lain adalah e-University atau electronic University. Melalui e-University ini, para mahasiswa dapat menerima layanan informasi sampai materi kuliah secara online secara gratis bagi siapapun yang membutuhkan. Dengan terus berkembangnya teknologi, paradigma dasar pada dunia pendidikan akan mengakibatkan beberapa perubahan di masa yang akan datang. Terutama yang disebabkan oleh teknologi informasi IT yang mempercepat transfer ilmu pengetahuan. Perubahan paradigma tersebut antara lain adalah pertama, distributed knowledge pengetahuan yang terdistribusi, yang berarti adalah menuntut ilmu tidak lagi terpusat pada lembaga pendidikan formal tetapi terdistribusi di seluruh dunia. Kedua, resource sharing berbagi sumber. Ketiga, collective wisdom kebijaksanaan kolektif, dalam hal ini guru hanya sebagai mediator pengetahuan, sehingga pembelajaran lebih menonjol daripada pengajaran. Keempat, training for trainer pelatihan, walaupun guru hanya sebagai mediator, tetapi tetap penting untuk menjaga kemampuan sebagai mediator. Kelima, masyarakat dan dunia profesional yang akan menilai kemampuan seseorang, sehingga ijazah belum tentu menjamin kemampuan seseorang. Dan keenam, proses transformasi memiliki banyak manfaat, tapi perkembangan IT juga memiliki beberapa kendala dan masalah yang tidak bisa dipungkiri. Contohnya, di Indonesia, penggunaan IT sebagai media pembelajaran belum maksimal karena kurangnya ketersediaan SDM untuk melakukan proses transformasi teknologi dan juga infrastruktur yang masih rendah. Dan juga Cyberlaw atau hukum yang bertanggung jawab terhadap kriminalitas di dunia maya yang masih belum memadai. Biaya untuk menggunakan jasa telekomunikasi juga masih terbilang mahal, bahkan terdapat beberapa tempat di Indonesia yang tidak memiliki jaringan telepon. Sehingga masih sulit untuk menerapkan sistem IT sebagai sistem kegiatan belajar-mengajar di kendala, ada juga dampak negatif dari perkembangan teknologi ini yang dapat kita rasakan. Disebabkan karena kurang mampunya kita memanfaatkan teknologi ini, kita lebih sering menggunakan teknologi informasi untuk hal yang kurang bermanfaat atau bahkan tidak bermanfaat, contohnya bermain game berlebihan hingga lupa waktu. Dampak lainnya seperti, mengganggu kesehatan mata, mengakses hal-hal yang melanggar hukum, melakukan plagiarisme, hingga ketergantungan pada karena itu, supaya kita hanya mendapatkan hal positif dan tidak mengalami dampak negatif dari perkembangan teknologi, alangkah baiknya kita dapat memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya. Mengenalkan IT pada sistem pendidikan di Indonesia,diharapkan dapat menjadi kunci untuk para pelajar supaya dapat mengembalikan pendidikan yang aktif dan kritis. Dengan kekayaan informasi yang sudah melimpah. Lalu tenaga edukatif dan orang tua memiliki peran sebagai pengontrol dan pengawas supaya para pelajar mendapatkan informasi yang tepat dan berguna. Maka berkembanglah sistem pendidikan di Indonesia ke arah yang lebih maju. Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
EdTech – penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk menyediakan layanan pendidikan – memiliki potensi yang menjanjikan untuk meningkatkan hasil pembelajaran. Di Indonesia, lebih dari 530,000 sekolah ditutup sebagai upaya mengurangi penyebaran virus korona COVID-19. Hal ini berdampak pada 68 juta siswa dari tingkat pra-sekolah hingga perguruan tinggi dan menjadikan kebutuhan terhadap EdTech yang efektif semakin mendesak. Situasi ini memaksa adanya peningkatan secara cepat dan luas dari penggunaan EdTech di negara ini, yang diperkirakan akan memiliki efek berkelanjutan di pasar. Survei lanskap Edtech di Indonesia yang baru-baru ini kami publikasikan mengungkap bahwa sektor EdTech di Indonesia tengah menyusul capaian di tingkat global. Survei tersebut mencatat pertumbuhan platform lokal seperti Harukaedu platform yang menawarkan gelar dalam pendidikan tinggi secara daring, Ruangguru platform e-learning interaktif untuk murid dari jenjang TK hingga kelas 12 di Indonesia dan Cakap by Squline platform tutoring untuk belajar bahasa. Tetapi, secara umum, sektor ini masih baru mulai berkembang Adanya keengganan di antara beberapa lembaga pendidikan, guru, dan orang tua untuk mengadopsi teknologi telah berubah sebagai akibat dari pandemi, karena sekarang hampir semua orang bergantung pada metode pendidikan daring dan jarak jauh. Kami memperkirakan bahwa pandemi akan mempercepat pengadopsian metode pembelajaran daring serta mendorong lembaga pendidikan untuk menggunakan pembelajaran jarak jauh guna memperkuat ketahanan terhadap krisis di masa depan. Data dari Google Trends menunjukkan bahwa pencarian istilah “belajar dari rumah” dan istilah-istilah serupa mengalami lonjakan tajam – mencerminkan peningkatan permintaan pendidikan daring dan jarak jauh. Indikator lain adalah peningkatan tajam lalu-lintas situs web dan pengunduhan aplikasi platform EdTech terkemuka sejak Februari 2020. EdTech – penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk menyediakan layanan pendidikan – memiliki potensi yang menjanjikan untuk meningkatkan hasil pembelajaran. Di Indonesia, lebih dari 530,000 sekolah ditutup sebagai upaya mengurangi penyebaran virus korona COVID-19. Hal ini berdampak pada 68 juta siswa dari tingkat pra-sekolah hingga perguruan tinggi dan menjadikan kebutuhan terhadap EdTech yang efektif semakin mendesak. Situasi ini memaksa adanya peningkatan secara cepat dan luas dari penggunaan EdTech di negara ini, yang diperkirakan akan memiliki efek berkelanjutan di pasar. Data center in server room. Photo katjen/ Meningkatnya permintaan terhadap pembelajaran secara daring mendorong pertumbuhan masif bagi platform-platform EdTech terkemuka di Indonesia. Dua produk EdTech yang paling populer menawarkan sistem manajemen pembelajaran untuk kolaborasi guru-siswa dan manajemen pengajaran daring, serta alat ruang kelas interaktif untuk menyelenggarakan sesi pembelajaran secara langsung dan interaktif, seperti G-Suite for Education, Microsoft for Education, Zoom, dll. Namun, tidak semua peserta ajar dapat mengakses EdTech, karena sistem pendidikan Indonesia belum siap untuk menambah pembelajaran secara daring dengan cepat. Banyak murid di pedesaan tidak memiliki konektivitas, dan banyak murid berpendapatan rendah yang tidak memiliki akses ke perangkat yang diperlukan untuk menggunakan alat EdTech. Ini berbanding terbalik dengan opsi teknologi rendah seperti televisi 95% murid mengakses TV di minggu sebelumnya di perkotaan dan di pedesaan menurut data dari Survei Sosio-ekonomi Nasional SUSENAS 2018 Untuk membantu mengatasi berbagai hal terkait ekuitas dalam akses, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan program pendidikan yang disebut dengan Belajar dari Rumah di televisi nasional pada tanggal 13 April. Meskipun permintaan meningkat, sektor EdTech di Indonesia menghadapi hambatan untuk mengulangi kesuksesan teknologi yang telah terjadi pada sektor lain maupun di negara lain. Hambatan di sisi suplai antara lain Sulit mengakses pendanaan Biaya marjinal yang tinggi, khususnya untuk memperoleh dan mempertahankan pelanggan baru Kurangnya sumber daya berbakat untuk mengembangkan dan memelihara produk. Hal ini ditambah dengan hambatan di sisi permintaan, antara lain Rendahnya keinginan untuk membayar dari sekolah dan orangtua Kurangnya literasi digital, khususnya di sisi penyedia pendidikan Infrastruktur digital yang kurang baik, yang membatasi konektivitas di wilayah pelosok dan kecepatan unduh di seluruh Indonesia. Yang semakin memperumit hambatan di atas adalah tumpang tindih tanggung jawab antara pemerintah daerah dan pusat dalam hal instrumen pendidikan baru, diikuti dengan terbatasnya kapasitas sistem pendidikan umum serta sedikitnya insentif untuk menghargai potensi produk-produk EdTech. Selain itu, regulasi perlindungan konsumen yang kurang berkembang di Indonesia, khususnya terkait keamanan dan privasi data, dapat membahayakan data siswa dan sekolah. Beberapa opsi yang dapat membantu mengatasi hambatan ini. 1 Pemerintah Indonesia dapat menetapkan standar untuk privasi dan keamanan data terkait produk EdTech. Hal tersebut telah menjadi persoalan besar di negara lain dan berkontribusi menimbulkan reaksi negatif terhadap EdTech di sejumlah tempat. 2 Perusahaan EdTech dapat bermitra dengan akademisi dan pemerintah untuk menetapkan standar bagi performa dan efektivitas biaya, serta mengevaluasi beberapa produk terkemuka secara transparan dan ketat. 3 Pemerintah dapat terus berinvestasi untuk meningkatkan infrastruktur dan konektivitas digital, khususnya di wilayah yang kurang berkembang dan masyarakat yang kurang beruntung. 4 Langkah penting lainnya adalah meningkatkan kepercayaan calon pelanggan terhadap alat belajar dan mengajar baru ini, sehingga dapat meningkatkan kemauan mereka untuk membayar. Ini akan memerlukan dukungan lebih lanjut bagi pengembangan startup EdTech, dengan memanfaatkan dukungan organisasi-organisasi yang membantu startup. 5 Perlu adanya interaksi timbal balik yang lebih efektif antara sektor pemerintah dan swasta. Perusahaan swasta perlu untuk lebih memahami kebutuhan guru, sekolah dan orangtua. Sektor pemerintah perlu mengklarifikasi struktur tata kelolanya dan mempromosikan kemitraan pemerintah-swasta untuk pengembangan produk. 6 Sistem pendidikan negeri dapat bermitra dengan perusahaan EdTEch untuk meningkatkan kemampuan guru untuk menyampaikan konten yang berfokus pada teknologi. Kemitraan yang efektif dengan perusahaan EdTech juga dapat membantu pendidikan negeri untuk memperbarui konten kurikulum nasional, yang berhubungan dengan teknologi sekaligus topik-topik lain. Kemitraan ini juga dapat mendukung pembelajaran siswa di kala terjadi krisis lain yang membatasi kemampuan siswa untuk mengakses sekolah, sehingga meningkatkan ketahanan sistem pendidikan secara keseluruhan.
kemajuan teknologi yang dapat menunjang program pendidikan antara lain