Tujuanpenelitian ini untuk mengetahui sejauh mana keluarga Kristen masa kini memahami dan mengalami makna "berbahagialah orang yang takut akan Tuhan" sesuai Mazmur 128. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif melalui penelitian kepustakaan (Library Research) dan penelitian lapangan. Hasil penelitian yang diperoleh oleh Contohcontoh pemakaiannya terdapat pada Mazmur 115:11 - "Hai orang-orang yang takut akan TUHAN, percayalah kepada TUHAN," dan Yesaya 11:2,3, di mana takut akan Tuhan disebut sebagai ciri khas sang Mesias. Takut seperti itu meliputi rasa kagum dan hormat kepada. Yang Mahakuasa (Mazmur 2:11 - `Beribadahlah kepada TUHAN dengan takut dan ciumlah Pemimpinyang TAKUT AKAN TUHAN adalah pemimpin yang BERKARAKTER baik, INTEGRITASNYA tidak perlu dipertanyakan lagi, dan track recordnya BERSIH. Renungan Keluarga Allah. TIDAK ADA ALASAN UNTUK CEMAS DAN TAKUT Jul 26th, 2022 . MENYADARI ADA YESUS MEMBUAT KITA TENANG Jul 26th, 2022 . Tidakada keluarga yang tidak menghadapi permasalahan hidup. Seringkali permasalahan muncul secara tidak terduga. Misalnya, hubungan suami istri, masalah yang dihadapi anak belasan tahun, dan masalah ekonomi. Suami yang takut akan Tuhan dan menjadi pimpinan yang melayani di dalam keluarganya dinyatakan akan berbahagia; berkat Tuhan akan Kitaingat bahwa frasa tentang hidup yang sia-sia juga terdapat di Pengkhotbah 11 yang merupakan refleksi Salomo di masa tuanya. Dengan kata lain Salomo mengatakan, "Jika engkau tidak takut akan Tuhan dan tidak hidup menurut jalan-jalan-Nya maka hidupmu akan diisi oleh kesia-siaan." Keluarga di mata Tuhan adalah penting. contoh karya teknik potong lipat dan sambung kelas 3 sd. Lori Official Writer Sepanjang kita masih hidup, kita akan selalu diperhadapkan dengan masalah. Suami punya masalah. Istri juga punya masalah. Orangtua punya masalah. Belum punya anak juga bisa jadi masalah. Tapi punya anak juga jadi masalah. Lalu bagaimana kita menjalani kehidupan yang penuh masalah ini? Alkitab menuliskan tentang hal ini di Ulangan 6 7, “…haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.” Saya dan istri saya setelah menikah, kami merindukan untuk punya anak. Namun dokter memvonis kami bahwa kami akan mempunyai anak paling lama 10 tahun dan paling cepat 2 tahun. Dokter memvonis kami demikian. Tapi, apakah kita mau mendengarkan vonis dokter? Kalau kami waktu itu, sepakat menghormati vonis tersebut karena secara medis memang demikian dan tidak salah. Tetapi kami punya sikap. Kami sepakat, bersehati. Kami berulang-ulang juga saling mengajar satu sama lain sebelum punya anak. Setiap pagi kami bangun jam 4 pagi untuk membangun mezbah. Mungkin ada yang berpikir, “Saya sudah membangun mezbah berkali-kali, bertahun-tahun lalu belum ada terjadi apa-apa. Lalu dimana janji Tuhan? Kenapa ada yang belum ada yang sudah? Kenapa ini terjadi dalam kehidupan saya?” Baca Juga Takutlah Kepada Tuhan Saja Setiap pasangan menikah pasti ingin punya anak. Karena anak adalah batu permata yang melengkapi pernikahan. Tapi untuk menantikan kehadiran anak, Anda perlu menjalani prosesnya. Batu permata diproses dengan luar biasa, berhari-hari, minggu-minggu, tahun-tahun dan berulang-ulang itu tidak gampang. Tetapi ketika ada eksistensi, ketelatenan, tanggung jawab dan keberserahan, maka terbentuklah permata yang indah. Janji Tuhan itu Ya’ dan Amin’. Karena seperti anak Tuhan sendiri, kita menyambut kerajaan Allah. Tapi seringkali kita lupa bahwa sebagai wanita juga, kita suka tidak menjaga makanan. Misalnya saat sebelum menikah atau setelah menikah, sebagian wanita punya kebiasaan mengkonsumsi suplemen atau obat pelangsing. Suka tidak teratur makan dan bekerja terlalu banyak. Dan supaya punya lebih cepat anak, seorang wanita perlu mengambil langkah bijak yaitu mulai memperbaiki pola hidup dan menghentikan kebiasaan-kebiasaan yang menghambat kesuburan. Bukan hanya wanita, tapi pria juga bisa lupa bahwa penyebab dia tidak mendapatkan anak lebih cepat mungkin disebabkan oleh kebiasaan-kebiasaannya di masa lalu seperti merokok, minum, atau mengkonsumsi makanan yang tidak sehat. Bisa jadi ini adalah penghalang untuk bisa segera punya anak. Akibat dari kebiasaan hidup kita, kita harus menanggung konsekuensinya. Tapi apakah Tuhan mengizinkan hal itu terjadi atas hidup kita? Kadang-kadang Iya. Karena Tuhan mau mempersiapkan kita menjadi orangtua yang baik. Ketika pasangan melewati proses yang panjang untuk mendapatkan anak, maka kemungkinan proses yang lebih sulit ke depan pun bisa dihadapi dengan baik. Jadi, jatuh bangun dalam hidup itu wajar. Karena kita bersama dengan Tuhan yang tidak pernah membiarkan kita jatuh terjerembak. Menjadi orangtua bukan perjalanan yang mudah. Ada masanya orangtua juga berbuat salah kepada anak. Ada banyak orangtua yang tidak mau minta maaf kepada anak. Ada banyak orangtua juga yang mendidik anak hanya dengan verbal saja. BACA HALAMAN BERIKUTNYA -> Sumber Halaman 12Tampilkan Semua

keluarga yang takut akan tuhan